Evaluasi dan Mencari Sebab Petaka Tsunami Aceh Pada Awal Penanganan Bencana

ACEH adalah tanah dengan semangat yang tak pernah patah. Amuk ombak tsunami yang bergulung belasan meter boleh meluluhlantakkan rumah, gedung, jembatan, dan memangsa ribuan rakyatnya. Namun, semangat itu tak ikut hancur. Memang ada duka yang menancap dalam bersama rebahnya ribuan nyawa sanak saudara. Juga ada kepedihan melihat kampung-kampung tanah tumpah darah remuk ditelan gelombang laut. Namun, harapan itu tak pernah turut luruh. Ketika kesedihan telah sampai pada batas, semangat pun menggelegak lagi. Napas kehidupan ditiupkan kembali, dan roda hidup pun berderak. Sepuluh hari setelah gempa yang mengguncang dan laut yang menelan sebagian daratannya, kehidupan Tanah Jeumpa mulai berdenyut. Puing disingkirkan, sampah-sampah dipinggirkan. Retak-retak rumah disemen dan dinding-dinding rumah Allah diperindah lagi. Di kampung dan kota, pasar-pasar mulai bertawaran. Dagangan satu demi satu digelar. Orang datang menjual dan membeli sayur dan lauk. Sebab, tak semua orang harus berharap dari bantuan yang kadang mengalir tersendat itu. Dan ketika pintu-pintu kantor mulai menguak pula, rakyat Aceh pun mencoba melihat apa yang bisa dilakukan. Orang datang ke kantor-kantor pemerintah mengambil gaji, pensiun, atau melihat pekerjaan yang bisa mulai digarap. Atau mendatangi bank dan ATM. Melihat yang tersisa untuk terus melanjutkan hidup. Aceh adalah negeri tempat semangat tak pernah padam. Inod

Keywords :
Evaluasi dan Mencari Sebab Petaka Tsunami Aceh Pada Awal Penanganan Bencana,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    55
  • Uploaded on :
    21-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Lingkungan Hidup
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    61
Evaluasi dan Mencari Sebab Petaka Tsunami Aceh Pada Awal Penanganan Bencana
  • PDF Version
    Rp. 80.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)