Dunia fiksi sedang sangat bergairah. Karya-karya fiksi seperti air bah, terus lahir dan membanjiri toko-toko buku. Terutama novel, di samping buku kumpulan cerpen. Banyak nama baru muncul. Tak bisa dimungkiri, itu menunjukkan minat orang menulis fiksi makin hebat. Hasrat ini ditangkap dengan baik oleh penerbit dengan menerbitkan buku-buku panduan menulis. Salah satu buku "klasik" yang boleh dibilang melegenda adalah Mengarang Itu Gampang, karya Arswendo Atmowiloto, terbitan Gramedia Pustaka Utama. Semula, isi buku itu dimuat bersambung di majalah Hai. Pada 1982, tulisan itu dibingkai menjadi buku. Cukup laku. Hingga kini, buku itu telah dicetak lebih dari 20 kali. Pada 2003 saja, buku itu dicetak sampai empat kali. Buku setebal 118 halaman ini disusun dalam bentuk tanya-jawab. Alasan pengarang menggunakan format ini agar lebih memenuhi rasa ingin tahu, yang biasanya diwakili oleh pertanyaan. Arswendo dalam buku ini menyampaikan beragam persoalan dalam menulis cerita fiksi. Mulai lahirnya ilham, yang mengkristal menjadi ide, plot, sampai setting cerita. Di situ juga termaktub tips-tips jika karangan ditolak. Bahkan sistem pembayaran honor dan royalti. Cukup lengkap, dan cukup mudah dipahami. Mengarang pun terasa gampang, seperti judul buku itu.