KETIKA ditawarkan kepada mereka, siapa bersedia menjadi algojo Nicolae Ceausescu dan istrinya, semua anggota pasukan para itu mengacungkan jarinya. Maka, diadakanlah undian, karena cuma dibutuhkan tiga penembak sukarela. Di tempat yang tak disebutkan itu, konon di sebuah kamp militer di luar Bukarest, di Hari Natal 25 Desember yang lalu, pengadilan revolusi berjalan sekitar dua jam. Dan hakim militer -- tak disebutkan siapa dia atau mereka -- menjatuhkan hukuman mati bagi bekas presiden dan istrinya. Ceausescu, 71 tahun, sampai saat terakhir tetap memprotes bahwa pengadilan itu tidak sah. Sementara itu, Elena Ceausescu, 70 tahun (sebenarnya 72 tahun usianya), ketika dikawal menuju tempat eksekusi mencoba menggugah belas kasihan algojonya. Katanya, apakah mereka sampai hati menembak ibu mereka sendiri. Sahut salah seorang di antara tiga serdadu itu, ibu macam apakah Elena itu, yang menumpuk kekayaan untuk diri sendiri, sementara anak-anaknya dibiarkan menderita.