JAKARTA - Beberapa daerah mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) beberapa minggu belakangan. Kelangkaan itu diduga akibat penurunan stok yang kini tinggal 18 hari. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengakui bahwa saat ini stok BBM tinggal 18 hari. Bahkan sebelumnya tinggal 17 hari. "(Padahal) untuk stok, kami memakai patokan 20-22 hari, " kata Purnomo di Jakarta. Menurut Purnomo, kelangkaan BBM tersebut sebagian besar disebabkan oleh masalah operasional. Contohnya di Medan ada masalah terhadap operasional kilang. Sedangkan di Sumatera Barat, minimnya stok BBM karena kapal pengangkut BBM-nya rusak. Kendati semakin menipis, Purnomo masih menganggap stok BBM masih cukup. "Kami harapkan stoknya akan bisa nambah," ujarnya. Purnomo juga menjelaskan, stok BBM sangat berkaitan dengan biaya yang harus ditanggung. Semakin besar stok, semakin besar ongkos yang ditanggung. Juru bicara PT Pertamina (persero) M. Harun juga membenarkan kelangkaan BBM belakangan ini. "Ya terus turun. Minggu lalu sempat 17 hari, kemudian kemarin naik 18,9, dan sekarang 18," kata Harun kepada Tempo tadi malam. Harun menjelaskan, salah satu penyebab BBM langka belakangan itu karena tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang naik rata-rata 10 persen.