Erasmus Huis dan Kehidupan Seninya

HAMPIR tak ada orang punya firasat buruk ketika Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, menyebarkan undangan menyaksikan pergelaran "Musik Hantu", oleh-oleh Slamet Abdul Syukur, 50, dari Belanda. Bahkan kepada teman-teman dekatnya, tokoh musik kontemporer yang lama tidak naik panggung itu mengaku akan mendatangkan orang Banten, yang kondang dengan ilmu klenik, untuk mengisi acara di malam Jumat Kliwon, pekan lalu itu. Ternyata, tidak ada pergelaran apa pun di panggung Erasmus Huis yang dibuat temaram hitam itu. Bermodalkan setelan hitam, seperangkat tape, dan sebuah lampu sorot, Slamet hanya menyajikan "panorama musik tradisi dan nontradisi". "Musik Hantu" itu cuma akal-akalan Slamet. "Itu sengaja saya lakukan agar orang mau datang pada ceramah saya," katanya.

Keywords :
Erasmus Huis dan Kehidupan Seninya,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    336
  • Uploaded on :
    23-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Seni & Hiburan
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Erasmus Huis dan Kehidupan Seninya
  • PDF Version
    Rp. 75.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)