Harapan Baru Sinema Indonesia

HANYA sekitar dua minggu setelah Soeharto turun dari kursi kekuasaannya pada Mei 1998, Daun di Atas Bantal diputar di bioskop Kelompok 21, dan film itu meledak. Penonton berbondong-bondong mengisi kursi sampai ke baris terdepan, sementara di depan loket terlihat banyak orang kehabisan karcis. Mengingat reputasi Garin Nugroho, yang sering mendapat penghargaan tapi tidak akrab dengan pemasukan uang dari penonton, peristiwa ini dihubung-hubungkan dengan suasana reformasi. Masih segar dalam ingatan, bagaimana hari-hari di Jakarta penuh sesak dengan demonstrasi dan jargon politik, yang rupa-rupanya sampai juga kepada suatu titik jenuh. Sebuah film Indonesia, dengan penampilan kembali Christine Hakim, yang citranya sebagai aktris terdewikan begitu rupa, bagaikan sebuah alternatif untuk bergabung dengan euforia reformasi, tapi terhindar sejenak dari koran dan televisi. Penonton melakukan identifikasi diri kepada reformasi, melalui sebuah film Indonesia baru yang melawan arus. Begitulah, Daun di Atas Bantal memang bukan sinetron, meski tetap melodramatis juga sebagai kisah tiga gelandangan cilik. Garin menyisakan yang manis dari film dokumenternya, Dongeng Kancil tentang Kemerdekaan yang penuh kepahitan.

Keywords :
Harapan Baru Sinema Indonesia,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    30
  • Uploaded on :
    23-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Seni & Hiburan
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Harapan Baru Sinema Indonesia
  • PDF Version
    Rp. 75.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)