Harga Satu Nyawa dan Sepuluh Waduk (Pembangunan Waduk Kotapanjang)
KETAKUTAN masih mencekam lokasi di sekitar Waduk Nipah. Wartawan TEMPO yang berkunjung ke sana, Selasa pekan lalu, disambut penduduk dengan pandangan mata menyelidik, penuh curiga. Seorang lelaki berkulit hitam, bercelana komprang hitam, dengan sarung dililit di pinggang, buru-buru menyingkir ketika ditanya soal waduk. "Kalau sampeyan berani, terus saja lewat jalan ini," jawabnya singkat. Rupanya, akibat meninggalnya empat orang dalam protes menentang pembangunan Waduk Nipah, Sabtu siang 25 September lalu, masih menebarkan rasa waswas. "Meskipun petugas dari Kodim Sampang sudah ditarik dari lokasi, masih banyak intel berkeliaran," ujar Kiai Haji Ali Jauhari, Wakil Ketua Fraksi PPP Sampang. Dia tampil sebagai juru bicara rakyat yang jadi korban. Kepada wartawan TEMPO, kiai terpandang ini memberi nasihat: "Jangan coba-coba masuk lokasi waduk pada malam hari. Kalau sampeyan tak ditangkap intel, ya, pasti dilempari dengan batu oleh penduduk."
Keywords :Harga Satu Nyawa dan Sepuluh Waduk (Pembangunan Waduk Kotapanjang),
-
Downloads :0
-
Views :26
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekHukum
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Harga Satu Nyawa dan Sepuluh Waduk (Pembangunan Waduk Kotapanjang)
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : pdat@tempo.co.id
Support
Support Datatempo