Kekangan Manikebu Pada Kebebasan Sastra Tahun 1980-an

SEANDAINYA Anda seorang penerbit Indonesia, tentunya Anda tergabung dalam Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia), organisasi penerbit yang muncul pada 1950, dan telah mengalami pasang surut. Ikapi semula hanya punya beberapa anggota. Tapi pada 1966 tercatat ada 450 penerbit tergabung di dalamnya. Dan 1973, herannya, banyak penerbit rontok, tinggal 80-an. Mulai pertengahan 1970-an dunia penerbitan ramai lagi, dan tahun ini tercatat ada sekitar 200 penerbit tergabung dalam Ikapi. Gambaran pasang surutnya Ikapi mencerminkan dunia jual beli buku di Indonesia memang belum menyenangkan. Seandainya Anda penerbit, tentu tahu pasar buku ternyata tak seluas pasar media elektronik, misalnya. Menurut sensus 1980 dari BPS, 150 juta penduduk Indonesia bisa menyerap 32,8 juta radio, dan sekitar 5 juta pesawat televisi. Tapi buku? Tak ada gambaran. Eduard Kimman, ahli komunikasi massa Belanda yang menyusun disertasi tentang bisnis penerbitan Indonesia, menyimpulkan bahwa belum tentu ada satu buku dalam satu rumah tangga Indonesia yang memiliki radio dan televisi.

Keywords :
Kekangan Manikebu Pada Kebebasan Sastra Tahun 1980-an,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    71
  • Uploaded on :
    23-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Sejarah
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Kekangan Manikebu Pada Kebebasan Sastra Tahun 1980-an
  • PDF Version
    Rp. 90.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)