
Khmer Merah dan Penghancuran Rezim Kapitalis Indocina
Pasukan Khmer Merah menolak untuk melanjutkan suplai bahan makanan kepada para pengungsi jika tokoh-tokoh rezim Lon Nol itu tidak diserahkan. Akan halnya sejumlah perempuan Kamboja yang juga ikut mengungsi, Konsul Perancis, Jean Dyrac, sibuk "mengawinkan" mereka dengan orang asing agar orang-orang Kamboja itu bisa mendapatkan paspor Perancis. Tapi pada saat kegiatan itu berlangsung, keadaan dalam keduaan itu semakin memburuk saja. Akibat makin mengurangnya bahan makanan, "terpaksa kami memakan apa saja yang masih mungkin dimanfaatkan", kata seorang pengungsi setelah berhasil menyeberang ke Muangthai. Maka mereka pun makan sop anjing, monyet maupun kucing. Dan penjatahan makanan yang terbatas itu berhasil dengan baik berkat ketrampilan Douglas Sapper, bekas pasukan Baret Hijau Amerika di Vietnam yang kemudian bekerja pada sebuah perusahaan penerbangan di Kamboja.
Keywords :Khmer Merah dan Penghancuran Rezim Kapitalis Indocina,
-
Downloads :0
-
Views :159
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekPolitik
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Khmer Merah dan Penghancuran Rezim Kapitalis Indocina
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo