Komoditi itu Bernama Milosevic

SEBUAH helikopter melayang di penjara di Distrik Scheveningen, Den Haag, pada Kamis subuh pekan silam. Pesawat mungil itu mengangkut sebuah "komoditi" mahal—senilai US$ 1,2 miliar—bernama Slobodan Milosevic. Bekas pemimpin Serbia itu telah ditransfer dari Yugoslavia ke Belanda. Harga Milosevic, yang setara dengan Rp 13,2 triliun itu, bukan angka main-main. Nilainya hampir sepersepuluh utang luar negeri Yugoslavia. Pemerintah Serbia nekat menyerahkan bekas presiden Yugoslavia itu ke mahkamah internasional untuk penjahat perang di Den Haag, dan nasib bekas presiden Yugoslavia itu ditarik-ulur selama berbulan-bulan. Sebelumnya, Perdana Menteri Serbia Zoran Djindjic mengeluarkan dekrit pada Sabtu, 23 Juni lalu. Dekrit itu menyatakan pemerintah Serbia bersedia menerima tuntutan mahkamah internasional untuk menyidik, mengekstradisi, dan menggelar pengadilan terhadap Milosevic. Sembari menanti jadwal maju sidang di Den Haag, bekas pemimpin Serbia itu akan mendekam di Penjara Scheveningen, Belanda. Di mahkamah internasional Den Haag, Milosevic akan mendengarkan sejumlah tuduhan kepadanya—dari soal pembantaian 3.000 orang etnis Kosovo Albania pada 1999 hingga pembersihan etnis Albania. Rencananya, ia mulai diadili pada pekan ini. Ekstradisi Milosevic terjadi hanya satu jam setelah mahkamah konstitusi Yugoslavia memutuskan menunda dekrit. Tapi Perdana Menteri Djindjic tidak peduli. "Hukum internasional adalah prioritas hukum paling tinggi," ujar Djindjic.

Keywords :
Komoditi itu Bernama Milosevic,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    24
  • Uploaded on :
    23-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Politik
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    62
Komoditi itu Bernama Milosevic
  • PDF Version
    Rp. 90.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)