"Rombongan orang-orang malang itu terpontang-panting, mengangkut apa saja yang bisa mereka bawa, menyelamatkan diri dengan jalan kaki atau bersepeda. Sesudah 5 km, anak-anak mulai terpisah dari orangtua mereka. Orang-orang jompo tertinggal karena tidak sanggup meneruskan perjalanan. Ayam dan babi terpencar-pencar ke segala arah," tutur seorang petugas penampungan pengungsi. Korban jiwa tercatat 40 tewas dan 130 orang luka-luka berat. Seorang saksi mata melaporkan mereka itu, selain cedera akibat tembakan, juga akibat terperangkap kobaran api serta ranjau. Di klinik Khao I Dang, Thailand, tempat korban dirawat, banyak pemandangan menyedihkan. Seorang ibu yang terkena pecahan roket dioperasi seraya menyusukan bayinya.