REPUTASI komando anti huru-hara Korea Selatan, yang terbilang tangguh di dunia itu, runtuh. Satuan polisi berkekuatan 120.000 prajurit tersebut ngesek digencet rally demonstrasi keras selama satu minggu. Huru-hara yang mulanya diprakarsai mahasiswa militan di tujuh kota besar Korea Selatan itu tak terbendung lagi, setelah aksi menentang kekuasaan diktator Chun Doo-Hwan berkembang menjadi gerakan massa di 21 kota, antaranya Seoul, Pusan, Kwangju, Taegu, dan Taejon. Akhir pekan lalu ratusan polisi huru-hara bergerak ke pusat Ibu Kota Seoul, mengikuti isu akan terjadi demonstrasi besar di kawasan Gereja Katedral Myongdong. Namun, satuan itu bingung karena melihat suasana lengang di sekitar Katedral. Tak ada apa-apa. Barisan polisi huru-hara yang terlatih baik dan dilengkapi perisai dan gas air mata itu pun memecah diri, mengambil posisi Slaga mengelilingi gereja. Ketika formasi jaga sedang dibentuk, tiba-tiba saja puluhan ribu demonstran muncul dari segala penjuru menyerbu dengan lemparan batu, bom molotov, dan pentungan.