Korea Selatan dan Olimpiade 1988

LUAR biasa Korea, luar biasa. Ketika para atlet maraton berlari menyusuri jalanan, air Sungai Han mengalir tenang. Air dan jalan di Seoul seperti beriringan, lurus atau berliku. Hijau rumput dan pepohonan bagai menyatu dengan para atlet yang berpacu. Dan, lihatlah wajah penonton yang hangat dan akrab. Mereka melambaikan tangan menyambut pelomba, menjadikan Olimpiade XXIV itu teramat manis. Tak ada wajah garang mahasiswa dengan senjata bom molotovnya. Tak ada gerakan kelompok oposisi yang siap bentrok dengan polisi dan yang sebulan lalu masih memanaskan Korea dengan demonstrasi. Tak ada semua itu. Dengan tenang dan semarak, olimpiade pun berlalu. Inilah pesta yang disebut Juan Antonio Samaranch -- Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) -- "pertandingan terbaik dan paling universal sepanjang sejarah." Sebuah keberhasilan yang sulit ditandingi negara lain. Korea Selatan memang mengejutkan. Olimpiade Seoul tentulah hasil kerja sulap mereka. Sungai Han yang keruh kotor diubahnya menjadi paru-paru arena. Rumah-rumah petak di timur Seoul dipukul roboh, lalu ditumbuhi permukiman atlet. Maka tegaklah Seoul Sport Complex. Tegaklah Olympic Park, lengkap dengan fasilitas paling mutakhir. Pemerintah, 40 juta penduduk, ribuan perusahaan, dan ratusan ribu petugas keamanan bahu-membahu mempergelarkan pesta terbesar ini. Mereka meyakinkan dunia: Korea Selatan pantas menjadi tuan rumah olimpiade. Bahkan terbaik.

Keywords :
Korea Selatan dan Olimpiade 1988,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    81
  • Uploaded on :
    23-12-2023
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Olahraga
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    60
Korea Selatan dan Olimpiade 1988
  • PDF Version
    Rp. 80.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)