JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin ditutup menguat 5 poin menjadi Rp 9.485 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu yang mencapai Rp 9.490 per dolar AS. Saat awal transaksi, rupiah dibuka pada level Rp 9.500 dan sempat merosot di Rp 9.505 per dolar AS pada sesi siang. "Rupiah yang menguat menjelang akhir perdagangan berkat adanya intervensi dari Bank Indonesia," kata Aries Setiawan, dealer valas bank swasta di Jakarta. Menurut Aries, penguatan rupiah juga karena imbas positif dari menguatnya mata uang Asia terhadap dolar AS. Aksi ambil untung yang terjadi di pasar global dimanfaatkan BI untuk mendorong rupiah kembali bertahan di bawah level Rp 9.500 per dolar AS. "Aksi jual dolar dilakukan pelaku valas yang mencari level terendah untuk beli dolar. Pasar masih yakin tren dolar masih akan terus naik sebagai antisipasi kenaikan suku bunga Fed," ujarnya. Berkaitan dengan langkah BI yang sudah menaikkan suku bunga sertifikat Bank Indonesia sebesar 9 basis poin menjadi 7,53 persen, Aries menilai, masih belum cukup untuk menarik likuiditas rupiah di pasar. Bahkan langkah otoritas moneter agar perbankan menaikkan batas giro wajib minimum, rupiah masih berlebih di pasar. Untuk itu, dia memperkirakan rupiah hari ini masih stabil di kisaran Rp 9.470-9.510 per dolar AS.