
Mengkritik Wajah Lesu Film Tanah Air
ANDA pernah menonton film Apa yang Kau Cari, Palupi? Anda boleh tidak senang dengan karya Sutradara Asrul Sani itu, tapi pada Festival Film Asia 1970, film itu terpilih sebagai film terbaik. Bagaimana kalau sekarang Anda ingin menonton kembali film tersebut? Jawabnya: Tidak bisa -- baik kopi maupun negatif film tersebut telah musnah. Dan, itulah beda nasib film Indonesia dibandingkan film Amerika, Eropa, bahkan India. Di negeri-negeri yang disebut terakhir ini, film-film lama masih tetap bisa ditonton dalam keadaan baik. Mengapa? Karena ada Sinematek. Di Indonesia, Sinematek bukannya tidak ada. Dibangun pada 1970, dan sejak itu dipimpin oleh Haji Misbach Jusa Biran tapi lembaga tersebut belum berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan film-film baru pun belum tentu bisa diselamatkan kopinya oleh lembaga ini. Alasannya? "Tidak ada uang . . .," kata Misbach
Keywords :Mengkritik Wajah Lesu Film Tanah Air,
-
Downloads :0
-
Views :169
-
Uploaded on :24-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekSeni & Hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Mengkritik Wajah Lesu Film Tanah Air
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo