JULUKAN "Penjagal dari Balkan" dan "Hitler Baru" agaknya masih kurang pas bagi Slobodan Milosevic. Presiden Yugoslavia itu boleh mendapat satu brevet lagi, yaitu sebagai "si Keras Kepala". Dalam tiga minggu terakhir, demonstrasi anti-Milosevic menjadi pemandangan sehari-hari di Beograd, ibu kota Yugoslavia. Padahal sebelumnya, demonstrasi paling banter dilakukan di luar ibu kota, seperti di Uzice, Bor, dan Nis. Goyangan terhadap Milosevic juga datang dari dunia internasional. Pengadilan Internasional di Hague, Belanda, sudah mengganjarkan gelar penjahat perang sejak akhir 1995 kepada bekas guru itu. Sedangkan NATO memberikan peringatan keras atas aksi brutal tentara Serbia di Kosovo dengan menghujankan serentetan pengeboman dari Maret hingga Juni lalu. Tak ketinggalan, pemerintah negara Barat pun menginginkan agar Milosevic segera tumbang. Dukungan itu diekspresikan dengan mengundang tokoh-tokoh oposisi Yugoslavia melakukan pembicaraan tentang pinjaman untuk pembangunan ekonomi.