JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak memicu kenaikan tarif angkutan umum, bahkan ada yang mogok. Aksi massa penentang kenaikan harga BBM juga mulai mendekati Istana. Suroto, 29 tahun, pembuat kusen pintu, beralih profesi menjadi tukang ojek sejak dua hari lalu. Maklum, angkutan umum Mikrolet jurusan Tanah Abang-Meruya dan Tanah Abang-Kebayoran Lama masih mogok, menentang kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah sejak 1 Maret. Pria asal Jepara, Jawa Tengah, ini bisa mengantongi Rp 60 ribu per hari akibat mogoknya Mikrolet. Dia bercerita, kemarin sempat ada satu sopir yang mencoba mengoperasikan angkutan umumnya itu. Tapi rekan-rekannya langsung marah dan mengeroyoknya hingga mobil tersebut masuk kandang lagi. Menurut Yakobus, Ketua Organisasi Perusahaan Angkutan Darat Jakarta Unit Bajaj, Mikrolet, Angkutan Pinggir Kota, dan Angkutan Pengganti Bemo, para pengemudi minta kenaikan tarif Rp 500 hingga Rp 1.000. "Sopir ingin kenaikan tarif 60 persen," ungkapnya.