
Pengakuan Pramoedya Mengapa Ia Disingkirkan dari Peta Sastra dan Politik Indonesia
Pramoedya tidak asing dengan keterasingan. Di zaman kemerdekaan, pada usia 20-an, dia ditangkap Belanda dan dipenjarakan karena menerbitkan pamflet antikolonial. Di zaman Orde Lama, dia kembali masuk bui karena buku Hoakiau di Indonesia, pembelaannya terhadap orang-orang Tionghoa yang digebah pada 1960-an. Di era Soeharto, Pramoedya Anata Toer diberangus Pemerintah. Dia dilarang mengedarkan karyanya, diasingkan di Pulau Buru dan dilarang bepergian ke luar negeri. Semua karena dia gigih menyuarakan kebenarannya yang mungkin berbeda dengan penguasa.
Keywords :Pengakuan Pramoedya Mengapa Ia Disingkirkan dari Peta Sastra dan Politik Indonesia,
-
Downloads :0
-
Views :154
-
Uploaded on :24-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekSastra
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Pengakuan Pramoedya Mengapa Ia Disingkirkan dari Peta Sastra dan Politik Indonesia
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo