
Soal Kerukunan Agama di Indonesia
DI belakang punggung Prof. Dr J. Verkuyl, persoalan hubungan Kristen-Islam membayang samar-samar. Ketika misionaris Belanda yang sudah banyak mengasuh tokoh-tokoh Protestan di Indonesia itu - dan dianggap besar andilnya dalam pembentukan Dewan Gereja DGI - berada di tanah air tiga bulan yang lalu, orang diingatkan kepada hubungan yang kurang harmonis antara Kristen dan Islam di Indonesia lewat surat terbuka Moh. Natsir (TEMPO 9 Juni). Sesudah itu, untuk beberapa saat Inasalah itu mengendap ke bawah permukaan. Tetapi bagaikan kerikil yang menyeliliap di bawah tikar, soal yang tidak nampak belum tentu tidak menuntut usaha-usaha penjernihan. Ketika Indonesia dikejutkan oleh RUU Perkawinan, tidak urung hubungan Kristen-Islam terungkit kembali. Prof. Rasjidi menulis di beberapa koran, dan menuduh RUU tersebut sebagai "Kristenisasi terseluhung". Dan tuduhan itu paralel saja dengan salah-satu pernyataan Natir, yang mengingatkan betapa orang-orang Kristen banyak sekali memegangi peranan yang menentukan dalam lembaga-lembaga pemerintahan.
Keywords :Soal Kerukunan Agama di Indonesia,
-
Downloads :0
-
Views :333
-
Uploaded on :24-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekAgama
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Soal Kerukunan Agama di Indonesia
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo