JAKARTA - Pemerintah menyiapkan program pengobatan gratis di puskesmas dan rumah sakit kelas III sebagai alternatif penyaluran dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak. Apabila program ini dijalankan, kebutuhan dana kompensasi kesehatan yang dianggarkan Rp 2,168 triliun akan meningkat. "Total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 3,5 triliun untuk satu tahun sampai akhir 2005," kata Dedi Masyku Riyadi, Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, di Jakarta, Kamis (24/3). Menurut Dedi, perubahan besaran dana kompensasi masih dimungkinkan karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan masih akan dibahas pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Ditambahkan, saat ini pun sedang dikembangkan pengidentifikasian tentang siapa saja yang digratiskan berobat ke puskesmas dan ke rumah sakit kelas III. "Ini pun harus disetujui DPR (dulu)," ujar Dedi. Pemerintah telah menetapkan akan menyalurkan dana kompensasi BBM kepada empat sektor, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan beras untuk orang miskin (raskin).