ADEGAN ini boleh jadi cocok untuk kisah-kisah spionase: beberapa pria menyerbu rumah sakit dengan senjata terkokang, menyandera para pasien, dokter, dan perawat, menyeret mereka ke persembunyian, lalu meluncurkan tuntutan uang tebusan. Peristiwa yang bukan fiksi terjadi pada Sabtu, 2 Juni lalu, tatkala kelompok bersenjata muslim Abu Sayyaf menculik 200 pasien dan pekerja rumah sakit di Lamitan-sebuah kota di selatan Filipina. Insiden Lamitan adalah "seri lanjutan" dari aksi penculikan Kelompok Abu Sayyaf. Pekan sebelumnya, mereka menyandera 20 turis-tiga di antaranya warga Amerika-dari resor mewah Dos Palmas, di lepas pantai Pulau Palawan, wilayah barat Filipina. Serangan gabungan angkatan darat dan udara Filipina-dengan kekuatan 2.000 personel-ke markas besar Kelompok Abu Sayyaf di Pulau Basilan pekan lalu untuk membebaskan 20 sandera itu tidak membawa hasil. Alih-alih jeri, enteng saja para teroris itu membekap 200 sandera baru di Lamitan.