Karena Kerap Meminang Partai

Edisi: 35/35 / Tanggal : 2006-10-29 / Halaman : 104 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Dharmasaputra, Metta, Setyarso, Budi, Susanto, Heri

PERISTIWA ini berlangsung pada awal bulan lalu. Soetrisno Bachir, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), muncul dari balik salah satu pintu Istana Merdeka, Jakarta, pada suatu siang. Dia dan Presiden Yudhoyono baru saja bertemu. Soetrisno membawa kejutan: Presiden akan mengocok ulang susunan kabinetnya. "Paling lambat Desember, biar Januari bisa full speed," dia menirukan ucapan Presiden.

Kocok ulang Kabinet Indonesia Bersatu akan menandai dua tahun masa pemerintahan Yudhoyono. Seorang staf di Istana berceritera kepada Tempo, Presiden mulai membaca rapor para menteri dalam setahun terakhir. Ada tiga tim yang bertugas membuat evaluasi. Hasilnya? Sudah hampir matang. Tapi belum tentu menjadi pertimbangan utama Presiden dalam menyusun kabinet baru. Sumber ini menolak menyebut nama dan posisi menteri yang punya nilai merah.

Rencana kocok ulang kabinet sudah beredar sejak dua bulan lalu. Beberapa menteri disebut-sebut akan digeser bahkan dicopot. Majalah ini mendapat informasi, sejumlah anggota kabinet mulai mengepak barang pribadi mereka setelah mendapat "bocoran" berita dari Istana.

SBY--sebutan akrab Yudhoyono--pernah melakukan evaluasi serupa pada hari jadi pertama pemerintahannya. "Setelah evaluasi satu tahun saya berharap kinerja kabinet lebih efektif," katanya di Gedung Agung Yogyakarta, Desember 2005. Ketika itu, tiga menteri baru masuk kabinet, tiga dicopot, dan tiga dirotasi.

Reaksi publik terhadap reshuffle kabinet hampir serupa dengan saat Presiden mengumumkan susunan tim kerjanya untuk pertama kali: "kecewa". Hadirnya menteri dari kalangan profesional belum terbukti. Presiden masih sibuk membagi-bagi jabatan kepada partai politik.…

Keywords: -

---

Foto Terkait