Abdurrahman Wahid: 2004: Presiden INUL

Edisi: 44/32 / Tanggal : 2004-01-04 / Halaman : 50 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


DUA tahun dilengserkan dari kursi presiden tak membuat Kiai Haji Abdurrahman Wahid kehilangan "panggung". Dari New York, ia terbang ke Prancis, lalu meluncur ke Purwakarta. Pada usia 63 tahun, Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa itu bahkan sanggup berkeliling Sumatera melalui jalan darat. Gus Dur—panggilan akrabnya—giat bersilaturahmi dari satu pesantren ke pesantren berikutnya, mencari restu ke para kiai. Staminanya luar biasa, semangatnya membubung ke atas langit. Semuanya dia lakukan dengan satu tujuan: merebut kembali kursi presiden yang lepas dari tangannya pada Agustus 2001.

"Presiden depan INUL. Insya Allah NU lagi," ujar cucu pendiri Nahdlatul Ulama, K.H. Hasyim Asy'ari, itu sembari terkekeh-kekeh. Apa saja persiapannya menuju pertarungan 2004?

Berikut ini petikan wawancaranya dengan wartawan TEMPO Adi Prasetya dan Sudrajat beberapa waktu lalu di Jakarta.

Banyak orang menyarankan agar Anda jadi guru bangsa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…