Tanggapan Bank Indonesia

Edisi: 16/32 / Tanggal : 2003-06-22 / Halaman : 06 / Rubrik : SRT / Penulis :


PEMBERITAAN Majalah Tempo Edisi 9-15 Juni 2003 pada rubrik Opini (hlm. 24-25) maupun artikel ”Bank Indonesia dan Hasil Audit BPK” (hlm. 128-135) dapat menimbulkan persepsi bahwa defisit di Bank Indonesia (BI) adalah akibat kerugian di YKKBI dan adanya dugaan penyimpangan di BI. Sebab itu, kami perlu menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:

1. Defisit BI sebenarnya masih merupakan perkiraan untuk tahun 2004 dan 2005, yang dibuat dalam kaitannya dengan penyelesaian BLBI antara pemerintah dan BI dengan menggunakan pola CMN. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4-5 persen, inflasi 6,5-8,5 persen, kurs Rp 8.500-9.500, serta suku bunga SBI 9,5-12 persen, maka tahun 2004 BI diperkirakan defisit Rp 7,8 triliun. Tahun 2005, BI diperkirakan defisit Rp 6 triliun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,5-5,5 persen, inflasi 6,5-7,5 persen, kurs rupiah terhadap dolar Rp 8.000-9.500, suku bunga SBI 9-12 persen. Jadi defisit itu semata-mata suatu simulasi yang dibuat apabila penyelesaian BLBI menggunakan pola CMN, bukan untuk mengingatkan pihak lain agar waspada dan menuntut perhatian mereka pada masalah kesehatan BI. Bila pola CMN tidak diterapkan, BI akan mendapat penerimaan bunga dari SUP yang diterbitkan pemerintah kepada BI dalam rangka BLBI, sehingga defisit sebagaimana diperkirakan di atas tak akan terjadi. Dapat ditambahkan, perkiraan defisit ini lebih disebabkan besarnya biaya pengendalian moneter. Jika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Koreksi LIPI
2007-10-28

Dalam artikel ”bersiaga menunggu lin du”, tempo 1-7 oktober, tertera di peta ke terangan ”zona…

K
Klarifikasi Singapura
2007-10-28

Menteri pertahanan juwono sudarsono dalam wawancara dengan tempo, edi si 1-7 oktober 2007, mengatakan bahwa…

T
Tanggapan Jiwasraya
2007-10-28

Menanggapi surat bapak leo d. rus tyanto di tempo edisi 7 oktober dengan judul ”jiwasraya…