Chaerudin Di Senja Kala Presiden

Edisi: 21/30 / Tanggal : 2001-07-29 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budiyarso, Edy , Prasetya, Adi , Kuswardono, Arief

ADA kesibukan luar biasa Jumat pagi pekan lalu di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta. Mesin telegram berderak mengirimkan pesan dinas ke semua kapolda agar melaporkan segala aktivitas langsung kepada Wakapolri Chaerudin Ismail. Tak hanya itu. Chaerudin sendiri juga memimpin sebuah rapat konsolidasi yang dihadiri semua perwira tinggi dan menengah di markas.

Muncul spekulasi bahwa Chaerudin memperoleh mandat lebih serius dari Presiden Abdurrahman Wahid untuk menggantikan Kapolri Surojo Bimantoro, yang praktis sudah dipecat Presiden. Dan spekulasi itu memperoleh konfirmasi sore harinya: Presiden melantik Chaerudin menjadi Pejabat Sementara Kapolri.

Pelantikan Chaerudin memuncakkan sosok dualisme kepemimpinan dalam Kapolri. Telegram yang diteken Chaerudin itu berlawanan dengan pernyataan Deputi Operasional Inspektur Jenderal Pol. Syahroedin Pagar Alam, yang mengatakan bahwa penanggung jawab tertinggi operasi, termasuk operasi pengamanan sidang istimewa, adalah ”tetap Kapolri Bimantoro, sampai ada kebijakan lain”.

Walaupun Bimantoro sudah mengemasi barang-barang dari rumah dinasnya di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, dia sendiri mengatakan akan ”menyerahkan penyelesaian masalah kepada DPR”. Dalam bahasa yang lebih lugas: tidak bisa menerima pemecatan dirinya. Tetap mendukung Bimantoro, DPR memang menolak permintaan Presiden untuk menyetujui pengangkatan Chaerudin.

Dualisme itu memicu kebingungan di…

Keywords: -

---

Foto Terkait