Catatan Harian Anne Frank, holocaust, Dan Kontroversi Sejarah
Edisi: 18/30 / Tanggal : 2001-07-08 / Halaman : 71 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , Kuswardono, Arif A. , Arjanto, Dwi
Saya harus yakin diari ini tak jatuh ke tangan orang lain
Seberapa cocok hubungan ibu dan ayah? Perkawinan mereka bukan perkawinan ideal.... Ayah tidak mencintai ibu. Dia mencium ibu seperti dia mencium kita (anak-anak). Dia kadang menatap ibu dengan pandangan menggoda atau sebal, tapi bukan dengan pandangan cinta. Sebaliknya terasa ibu mencintai ayah karena tidak ada orang lain yang dia kasihi.... Sangat sulit melihat jenis cinta yang saling tak berbalasan antarmereka
DEMIKIAN tutur Anne Frank dari kamar persembunyian yang lembap, suatu sore pada tahun 1942. Yang pertama adalah sebuah kalimat yang menyatakan bahwa catatan hariannya amat pribadi, tertutup untuk orang lain. Yang kedua adalah kisah tentang hubungan dingin kedua orang tuanya. Suasana ketegangan, ketakutan, kebosanan dalam persembunyian keduanya ternyata tak kunjung mendekatkan kedua orang tuanya untuk menjadi lebih mesra. Selama 50 tahun semenjak catatan harian Anne terbit pertama kali pada tahun 1947, rahasia itu tertutup rapat. Publik baru mengetahui dua tahun silam ketika petilan kalimat tersebut muncul dalam koran Belanda, Het Parool. Maka, petikan lembaran harian yang hilang itu segera mengundang kontroversi.
Kisah Anne Frank, gadis kecil yang tewas akibat holocaust, adalah tragedi xenophobia. Sekeluarga keturunan Yahudi menyembunyikan diri di sebuah gudang dari kejaran dan penggerebekan tentara Jerman, tapi seseorang mengkhianati mereka. Di kamp konsentrasi kemudian hanya Otto Frank, sang ayah, yang selamat. Anne Frank dan kakak perempuannya, Margot, tewas tergerogoti tifus di kamp konsentrasi Bergen-Belsen. Ibunya, Edith Frank Hollander, mati di kamp konsentrasi Auschwitz.
Namun, berkat renungan-renungannya, nama Anne Frank tetap tertoreh abadi. Setelah keluar dari kamp konsentrasi, Otto Frank tak menyangka manuskrip catatan harian anaknya terselamatkan. Tahun 1947, ia menerbitkannya. Sambutannya luar biasa lantaran isinya yang mengharukan dan menggugah kemanusiaan. Hollywood mengangkatnya ke layar perak tahun 1954. Catatan harian itu sendiri menjadi diari paling terkenal di dunia. Melissa Gilbert pernah memerankannya di layar perak.
Petilan di atas adalah bagian dari dua catatan (semuanya lima lembar halaman) yang selama ini tak pernah diketahui. Kemunculannya tentu saja menghebohkan. Dari segi hak cipta saja sudah mengundang perdebatan. Segera setelah memuatnya, Het Parool mendapat ancaman pengadilan dari Yayasan Anne Frank. Het Parool memperoleh sisa catatan harian itu dari Cornelius Suijk, 77 tahun, Direktur Internasional Anne Frank Center di Manhattan, sahabat Otto Frank. Ternyata, sebelum Otto Frank meninggal pada usia 91 tahun di tahun 1980, ia menyerahkan lima halaman manuskrip yang sengaja tak disertakannya ketika ia menerbitkan catatan harian anaknya. Kepada Suijk, Otto berpesan bahwa bila Fritzi, istri keduanya yang dinikahi pada tahun 1953, sudah meninggal, Suijk boleh menyebarluaskan sisa lima halaman catatan harian Anne.
Saat dipublikasikan di Het Parool pada 1999 itu, Fritzi baru saja meninggal dunia. Suijk mengklaim bahwa berkas itu miliknya yang sah, tapi Netherlands…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…