Mencari Penantang Flexi

Edisi: 20/32 / Tanggal : 2003-07-20 / Halaman : 71 / Rubrik : PWR / Penulis : Hermawan, Deddy, ,

BAGAI cerita kelahiran Gatotkaca—putra Bima, kesatria Pandawa—kehadiran TelkomFlexi juga menimbulkan guncangan. Menjelang kelahiran Gatotkaca, seluruh kahyangan disekap hawa panas akibat kawah Candradimuka yang terus membara. Hawa panas baru bisa diredam ketika sang jabang bayi Tetuko digodok di dalam kawah.

Demikian pula dengan industri telekomunikasi Indonesia. Layanan Flexi, yang dihadirkan Telkom di tengah gemuruh industri seluler, memaksa derap industri sejenak terhenti. Kalangan operator seluler berusaha mencermati langkah Flexi. Maklumlah. Serupa Gatotkaca yang digambarkan berotot kawat bertulang besi, Flexi juga punya keperkasaan serupa.

Kehadiran Flexi—dibekali kemampuan mobile tetapi bertarif murah—yang ibarat sang Gatotkaca itu jelas jadi ancaman serius, meski kedigdayaan Flexi sendiri belum teruji. Apalagi Telkom hanya menargetkan pembangunan jaringan sebanyak 1,2 juta SST sampai 2007.

Kemampuan Flexi untuk mobile jelas terpenuhi dengan teknologi bergerak berbasis CDMA2000-1X, teknologi yang jadi dasar pengembangan ke generasi ketiga. Kendati Telkom hanya membatasi mobilitas Flexi pada satu kode area—di luar itu, Flexi tak berdaya—fasilitas telekomunikasi bergerak dengan tarif lokal yang ditawarkannya berpotensi menggulung rival beratnya, misalnya operator yang bermain di jalur GSM.

Kontan saja kehadiran TelkomFlexi banyak membuat banyak kalangan waswas. Di atas kertas, adanya perbedaan tarif membuat pengguna telepon seluler TelkomFlexi merasa jauh lebih ringan ketimbang pengguna ponsel GSM. Ini saja sudah membersitkan kekhawatiran. Itu yang tercatat. Yang tak tercatat adalah persoalan aturan main. ”Bagaimana kami mau menghadapi Flexi kalau regulasi-nya tidak jelas. Ini kan sama saja dengan bertanding dengan mata tertutup,”…

Keywords: -

---

Foto Terkait