Upaya Mengatasi Kemelut Anggaran 2001

Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : X / Rubrik : IT / Penulis : Pardede, Raden , ,


Raden Pardede

PEMERINTAH baru-baru ini mengakui, defisit (APBN 2001) yang ditargetkan Rp 52,5 triliun akan lebih besar lagi. Kenaikan defisit itu bisa mencapai Rp 20 triliun sampai Rp 30 triliun. Hal ini telah menjadi pembenaran terhadap masalah ekonomi Indonesia yang lebih luas. Sebab, laporan tentang keadaan pendapatan dan pengeluaran, atau cash flow, adalah salah satu unsur atau indikator yang sangat penting dalam menilai kesehatan, kinerja, dan kelangsungan suatu kegiatan ekonomi, baik dalam skala mikro (rumah tangga dan perusahaan) maupun makro (negara).

Tidak bisa dimungkiri, apabila terjadi kesulitan dalam cash flow suatu unit kegiatan--baik itu kegiatan rumah tangga, perusahaan, maupun negara--secara berkelanjutan, unit kegiatan tersebut dapat dikategorikan bangkrut. Ketidakseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran dalam skala negara akan mempunyai implikasi yang lebih luas terhadap seluruh kegiatan ekonomi negara tersebut. Ia akan berdampak negatif terhadap sektor moneter, sektor perbankan, sektor riil, bahkan bukan tidak mungkin terhadap sektor politik suatu negara.

Satu hal yang tidak disebutkan dalam pengakuan pemerintah tersebut adalah, tidak hanya defisit yang membesar itu persoalannya, tapi bagaimana membayar defisit, itu masalahnya. Target pembiayaan dalam negeri dari penjualan aset BUMN (privatisasi) sebesar Rp 6.5 triliun dan penjualan aset BPPN sebesar Rp 27 triliun kemungkinan besar tidak tercapai. Demikian pula, target pembiayaan luar negeri pun bisa-bisa tidak terpenuhi.

Hal lain lagi yang belum diungkapkan adalah bagaimana mengatasi kenaikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surga di Teluk Cendrawasih
2007-11-04

Surga di teluk cendrawasih

I
Indragiri Hulu Menjawab Tantangan
2007-11-04

Indragiri hulu menjawab tantangan

P
Potensi Sumber Daya Alam Kami Melimpah
2007-11-04

Potensi sumber daya alam kami melimpah