Lat: Si Kampung Boy Yang Rendah Hati

Edisi: 52/29 / Tanggal : 2001-03-04 / Halaman : 64 / Rubrik : LAY / Penulis : , ,


LAT berarti bulat. Sebab, wajahnya yang tambun itu memang bulat berseri menampilkan cahaya bakat dan kerendahan hati. Lahir pada 1951 di sebuah kampung di Malaysia Utara, Mohamed Nor Khalid identik dengan si Kampung Boy, sosok rekaan seorang anak kecil agak gendut dan berambut acak-acakan serta sering mengenakan sarung dan kaus tanpa lengan. Kenakalannya selalu membuat kita sebagai pembaca tersenyum mengingat apa yang kita lakukan di waktu kecil. Komik Kampung Boy memang dibuat untuk nostalgia bagi orang dewasa dan pendidikan bagi anak-anak. Dan entah bagaimana, meski terasa kental dengan budaya Melayu, komik itu beredar dalam berbagai bahasa, termasuk Jepang, dan laku keras di mancanegara.

Tak aneh, meski berbagai komiknya sering menampilkan wajah Perdana Menteri Mahathir Mohamad dengan teks Dr. M itu, sang Perdana Menteri mengaku sebagai pengagumnya dan konon menggantungkan salah satu coretan Lat di rumahnya. Dan tak aneh pula, sang komikus yang dianggap sebagai kebanggaan negerinya ini kini dilengkapi dengan nama Dato' Lat karena dia diberi penghargaan Darjah Paduka Mahkota Perak oleh Sultan Perak.

Itu tentu tak mengubah sikap rendah hati sang komikus. Sebab, dia adalah pencinta kehidupan sederhana dan memulai semua kisah suksesnya dari bawah. Ketika masih di kelas 6 SD, ia ditawari bayaran 25 ringgit oleh Sinaran Brothers Limited untuk buku komiknya Tiga Sekawan yang diterbitkan pada 1964. Namun, karir profesionalnya dimulai ketika dia berumur 13 tahun, saat kartunnya dimuat di Majalah Fillem dan Movie News. Dan saat ia berusia 16 tahun, kartunnya Keluarga Si Mamat muncul rutin seminggu sekali di Berita Minggu selama 26 tahun. Prestasi yang luar biasa.

Lulus dari Senior Cambridge (SMP), dia mencari kerja di bagian seni di The New Straits Times, tapi malah ditempatkan sebagai reporter kriminal. Karena kecintaannya dengan dunia gambar, akhirnya Lat berhenti sebagai reporter kriminal. Pada 1974, dia menjadi kartunis untuk Times. Tahun 1980-an, Lat benar-benar meninggalkan New Straits Times Group dan menjadi freelancer. Tapi dia tetap menjadi kontributor untuk The New…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…