’Quo Vadis’ Kopassus

Edisi: 07/31 / Tanggal : 2002-04-21 / Halaman : 35 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Samsudin, ,


Bertempur pantang mundur
Lebih baik hancur lebur
Bila perlu demi tugas rela gugur
Bagi seorang ksatria
Kehormatan yang utama

HEROIK nian! Itulah beberapa baris dari syair lagu Untuk Prajurit ciptaan Iwan A. Rahman. Esensi dan semangat lagu ini pula yang menjiwai moto Komando Pasukan Khusus (Kopassus): ”Lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas.”

Semboyan itu selalu mengiringi perjalanan Korps Baret Merah dari waktu ke waktu. Tapi, setelah pasukan khusus ini berusia 50 tahun, tepatnya pada 16 April ini, mulai muncul pertanyaan dari masyarakat: apakah semboyan itu tetap mengalir dalam darah Pasukan Baret Merah. Dan apakah Kopassus tetap dicintai oleh rakyat?

Dulu, Kopassus amat berjasa dalam mengatasi peristiwa G30S/1965. Kebetulan waktu itu banyak kesatuan TNI yang dikirim ke perbatasan untuk menghadapi konfrontasi dengan Malaysia, sementara kesatuan-ke-satuan yang tersisa di Jakarta…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…