Presiden Abdurrahman Wahid: "Ada yang Tak Rela..."

Edisi: 25/29 / Tanggal : 2000-08-27 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : , ,


PRESIDEN Abdurrahman Wahid tampak lebih segar dari sebelumnya. Mengenakan kemeja batik sutera lengan pendek berwarna kuning gading, raut mukanya terlihat cerah. Perawakannya juga terlihat lebih langsing. "Lagi diet, disuruh dokter makan jagung terus," kata sang Kiai Ciganjur yang baru saja genap berusia 60 tahun itu.

Padahal, dua pekan yang amat melelahkan di sidang tahunan MPR baru dilewatinya. Kini ia juga tengah berkutat menyusun ulang kabinetnya. Ahad siang kemarin, usai merundingkan kabinet barunya dengan Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri, ia menerima Tempo di ruang kerjanya--bekas kantor Bung Karno--di Istana Merdeka, Jakarta. "Kalau yang percaya spiritual, memang mesti berkantor di sekitar sini-sini saja," kata Gus Dur menjelaskan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif yang penuh senda gurau ala Gus Dur, Presiden Abdurrahman mengungkapkan lika-liku penyusunan kabinet kepada Fikri Jufri, Bambang Harymurti, Karaniya Dharmasaputra, dan fotografer Ruly Kesuma. Berikut petikannya.

Boleh tahu rahasia Anda mengatasi gempuran di sidang tahunan kemarin?

Lha, saya tidak merasakan adanya tekanan itu. Kalau enggak, ngapain saya duduk berjam-jam di depan MPR?

Barangkali ada jurus khusus?

Enggak tahu lah. Orang sini pada bilang saya pakai jurus dewa mabuk..., he-he-he.

Banyak yang semula amat vokal, tapi setelah Anda panggil langsung berbalik mendukung.

Lo, saya itu tidak pernah manggil-manggil orang. Mereka itu yang pada datang sendiri ke saya.

Apa perbedaan konsep kabinet baru ini dengan sebelumnya?

Yang sekarang ini benar-benar berdasarkan fungsi. Kalau kabinet kemarin itu kan banyak sekali yang overlap. Yang tidak perlu, sekarang ditinggal. Tadi (saat bertemu dengan Megawati--Red.) ada sedikit berkelahi karena ada nama-nama (struktur--Red.) yang oleh tim Bambang Yudhoyono itu tidak dimasukkan. Umpamanya, semula ada usulan pos Menteri Tenaga Kerja dan Kependudukan. Maksudnya ini mengurusi mobilitas penduduk. Lha, nanti kan gegeran sama kantornya Khofifah yang juga membawahkan BKKBN. Akhirnya, disepakati Menteri Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk. Ya, sebangsa itulah.

Benarkah tidak melibatkan semua partai seperti sebelumnya? PPP dan PAN tak lagi diikutkan?

Ah, enggak. PPP dan PAN juga ada menterinya. Nggak ada gitu-gitu.

Lo, bukankah cuma koalisi PKB, PDI-P, dan Golkar?

Nggak tahu kalau di DPR, tapi kalau di eksekutif akan melibatkan semua pihak. TNI ikut, partainya juga ikut. Nur Mahmudi itu, misalnya, kan dari Partai Keadilan.

Dan tetap direkomendasikan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…