Satu Tahun, Banyak Catatan

Edisi: 41/32 / Tanggal : 2003-12-14 / Halaman : 79 / Rubrik : PWR / Penulis : Hermawan, Deddy, ,

Tahun 2003 menjadi tonggak baru bagi perjalanan industri telekomunikasi Indonesia. Sepanjang tahun itu, banyak peristiwa penting yang menandai perkembangan industri telekomunikasi. Catatan paling menarik bagi perkembangan industri adalah tertundanya pelaksanaan duopoli, yang sudah dimulai sejak 2002 lalu.

Mundurnya pelaksanaan duopoli jelas berbuntut. Era kompetisi yang diminta Undang-Undang Telekomunikasi 1999 belum mampu direalisasi. Paket kebijakan pembukaan kompetisi dengan diikuti privatisasi Indosat, operator terbesar kedua, belum bisa memberi dampak bagi masuknya investasi di bidang telekomunikasi.

Tonggak lain yang patut dicatat bagi perkembangan industri adalah mulai masuknya Indonesia ke era generasi ketiga. Langkah itu dilakukan dengan memilih operator baru bagi penyelenggara layanan tersebut. Adalah Cyber Access Multimedia, anak perusahaan Charoen Phokpand Indonesia (CPI), yang menjadi pemenang tender Oktober lalu.

Adalaupun masyarakat baru bisa mendapatkan jasa layanan berbasis generasi ketiga pada tahun 2006, tampaknya niat CPI untuk menjadi operator telekomunikasi tidak goyah. Pasalnya, pemberian lisensi sebagai penyelenggara itu juga diberikan untuk mengembangkan pelanggan dengan berbekal teknologi 2G atau 2,5G.

Menurut Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi Telkom, Suryatin Setiawan, penundaan pelaksanaan kompetisi masih menjadi sandungan bagi pengembangan industri. Sebab, kalangan industri belum bisa mengimplementasi perencanaan yang didasarkan pada struktur industri yang baru.

"Kan ada perbedaan mendasar antara struktur industri yang monopolistik dan kompetitif. Keduanya memiliki persyaratan yang berbeda. Nah, ini akan mempengaruhi strategi bagi pengembangan industrinya sendiri," ujar Suryatin kepada TEMPO di ruang kerjanya.

Meskipun kompetisi industri…

Keywords: -

---

Foto Terkait