Berebut Nama Besar Bung Karno

Edisi: 42/32 / Tanggal : 2003-12-21 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Prasetya, Adi , Wijayanta, Hanibal W.Y., Sudrajat


MUNCULNYA tiga putri Bung Karno—Megawati, Sukmawati, dan Rachmawati—dalam panggung politik menjadi warna baru pada Pemilu 2004. Maklum, sekalipun sama-sama menggembargemborkan "ajaran" sang ayah, toh faktanya mereka tampak tidak akur. Tiga srikandi itu maju dengan baju partai yang berbeda. Selain itu, ada juga sejumlah partai yang "berebut" nama besar proklamator berjuluk sang Putra Fajar itu. Bagaimana prospek partai mereka?

Adi Sasono, Ketua Umum Partai Merdeka

SAYA melihat ini sebagai fenomena masih adanya sisa-sisa kekuatan lama yang bertumpu pada feodalisme politik. Saya ingat, Bung Karno kan simbol presiden yang tiran. Dia menjadi presiden seumur hidup, inflasi sampai 660 persen, dia menangkapi dan memenjarakan lawan-lawan politiknya, membubarkan DPR/MPR, mengangkat lembaga perwakilan dengan SK dia.

Tahun depan adalah tahun yang penuh ketidakpastian. Lebih dari 50 persen rakyat saat ini belum menentukan pilihan. Yang lama belum tentu besar, dan yang baru belum tentu kecil. Yang penting kita syukuri, sampai sekarang semua berjalan secara damai. Harapannya, pemilu nanti juga berjalan secara damai, jujur, obyektif, dan adil. Menang-kalah tidak perlu dipersoalkan.

Nilai-nilai Sukarnoisme tidak ada hubungannya dengan garis keturunan. Sukarno itu bukan raja. Ia seorang republikan tulen. Jadi, anak biologis tidak otomatis anak ideologis. Negeri ini terlalu kompleks kalau hanya mau dipimpin oleh orang yang hanya membawa nama besar orang di masa lalu.

K.H. Hasyim Muzadi, Ketua Umum PBNU

INI mengindikasikan bahwa nama besar Bung Karno masih disakralkan orang. Sayang munculnya tidak kompak. Sehingga, meski yang diusung sama, akan muncul banyak warna.

Saya membedakan kelompok partai berbasis nasionalisme ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…