Secarik Telegram, Seribu Ketegangan

Edisi: 16/29 / Tanggal : 2000-06-25 / Halaman : 100 / Rubrik : LAY / Penulis : Budiman, Irfan , Laksmini, Gita W. , Pudjiarti, Hani


MALAM membekap Cirebon. Di kamar sebuah losmen, Sujiwo Tejo dan Ayu Azhari tengah asyik bermesraan. Layaknya sepasang kekasih, mereka mengobral belaian kasih sayang. Namun, beberapa saat kemudian, tiba-tiba Ayu bangkit dan-dalam bahasa Inggris-memaki Tejo. Sambil memegangi kepalanya, ia meninggalkan Tejo dan sutradara Slamet Rahardjo. Menyaksikan peristiwa itu, beberapa orang kru film Prancis cuma terdiam. Hening. Lo ada apa, nih?

Inilah salah satu suasana proses pembuatan film Telegram karya Slamet Rahardjo Djarot, yang dibuat berdasarkan novel Putu Wijaya dengan judul yang sama. Tejo berperan sebagai Daku, pelaku utama film ini, sementara Ayu berperan sebagai Rosa, kekasih imajinatif Daku. Saat syuting itu, tampaknya kemarahan Ayu mencapai puncaknya. Maklum, untuk kedua kalinya rambutnya dijambak kasar oleh Sujiwo Tejo, lawan mainnya dalam film arahan Slamet Rahardjo itu. Pada jambakan pertama, jemari kukuh sang dalang merontokkan beberapa helai rambutnya. Dan kejadian itu berulang. Padahal, dalam adegan itu, jambakan tersebut lebih merupakan simbolisasi kemesraan dan passion yang menggemuruh di antara sepasang kekasih itu.

Ternyata, seperti diakui Tejo, kegugupan yang dialaminya membuat dia tak bisa mengontrol diri. Akibatnya, syuting pun terpaksa dihentikan hingga satu jam. Slamet Rahardjo-sang sutradara-harus membujuk Ayu agar mau mengulangi adegan tersebut. Sambil menunggu Slamet meredakan kemarahan Ayu, si biang kerok Tejo hanya terdiam. Untunglah Ayu memiliki sikap profesionalisme yang tinggi. Ia mau melupakan peristiwa itu dan mengulangi adegan tersebut. "Saya minta maaf kepada Ayu. Tapi kemudian semuanya bisa berlangsung baik," tutur Tejo, yang mengaku tak bisa melupakan peristiwa yang terjadi pada akhir 1997 itu.

Tapi tunggu dulu. Ulah Tejo tidak hanya berhenti di situ. Ada lagi yang menarik. Tejo yang dikenal suka berbicara ceplas-ceplos itu ternyata menolak melakukan adegan ciuman panjang dengan Ayu Azhari. Menurut dia, tidak semua adegan film yang ditayangkan harus melulu dengan gambaran yang jelas. Penolakan ini bukan karena dia tidak mau bersikap profesional, tapi semata karena dia memang mengalami kesulitan untuk beradegan itu. Tejo tengah dibelit masalah pribadi sehingga ia meminta agar adegan itu tidak dilakukan. Slamet pun mengabulkannya.

Ternyata, pada saat ia akan merekam adegan itu, Slamet belingsatan. Tanpa ciuman itu, adegannya sungguh terasa aneh dan steril. Sementara ranjang disiapkan, Slamet memutar otak. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengelabui penonton. Slamet meminta tata artistik memasang kain kasa semacam kelambu untuk menciptakan kesan adegan ciuman itu benar-benar terjadi. Dan berhasil.

Telegram memang mengeksplorasi keintiman yang sangat tinggi antara Daku dan Rosa. Sedangkan Tejo ternyata memiliki wilayah pribadi sendiri. Hal itu membuat Slamet mengubah adegan eksplorasi seksual itu menjadi gambaran yang lebih sugestif. Pertimbangannya, dia harus menjaga vitalitas Tejo supaya tidak kehilangan spontanitasnya hanya karena tidak mau melakukan adegan ciuman itu. Peristiwa ini hanyalah satu di antara puluhan masalah yang dihadapi Slamet. Secara keseluruhan, proyek Telegram memang membuatnya mesti punya stok kesabaran yang cukup.

Sejak semula, film yang berangkat dari novel Putu Wijaya itu kerap menimbulkan masalah yang pelik. Ide penggarapan Telegram dimulai lima tahun silam. Saat itu, Slamet, yang mewakili Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BPPN), melakukan perjalanan ke Prancis dalam rangka menjalin kerja sama dengan Pusat Perfilman Prancis atau Centre Nationale Cinematograph (CNC). Tujuannya, tak lain, untuk membangkitkan perfilman nasional negara-negara di dunia.

Angin segar berembus. Kedua negara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…