Amien Rais: "pintu Belum Tertutup Untuk Mega"

Edisi: 32/28 / Tanggal : 1999-10-17 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budiyarso, Edy , Prabandari, Purwani D. , Mandayun, Rustam F.

Bagaimana usul Poros Tengah soal aturan memilih presiden?

Tata tertib yang diusulkan tim kecil-terdiri dari PAN, PKB, Golkar, PBB, PK, dan PPP-menyebutkan bahwa setiap fraksi dan anggota MPR yang bisa mengumpulkan 70 tanda tangan boleh mengusulkan seorang calon presiden. Sebelum babak pemilihan, seorang capres diminta menyampaikan visinya sedikitnya 15 menit dan diikuti tanya jawab. Setelah itu, dipilih tiga calon yang tertinggi suaranya, lalu berikutnya diambil dua calon dengan suara terbanyak. Kemudian dipilih lagi dan yang paling banyak suaranya menjadi presiden definitif. Jadi, ada tiga tahap dan melalui voting.

Mengapa tidak musyawarah untuk mufakat?

Untuk mendapatkan suara bulat sulit sekali. Dalam tata tertib yang lalu, musyawarah untuk mufakat bisa batal kalau ada satu anggota yang tidak setuju. Jadi, voting adalah jalan terbaik.

Mengapa harus bertahap?

Supaya yang terpilih betul-betul sudah teruji dan tersaring baik.

Apakah ini upaya untuk menjegal Megawati yang menolak acara debat?

Itu jauh dari benar. MPR adalah tumpuan demokrasi. Karena itu, prosesnya harus benar, tidak boleh gegabah. Misalnya ada 11 capres, kemudian siapa yang terbesar suaranya jadi presiden, bisa saja tokoh yang hanya mendapatkan 10 persen suara akan terpilih. Sementara itu, kalau sudah tinggal dua calon, seseorang akan mantap menjadi presiden karena mendapat dukungan lebih dari 51 persen.

Tapi usul ini masih akan dibahas di Panitia Ad Hoc II?

Ya.

Akbar Tandjung mengatakan kans calon presiden…

Keywords: -

---

Foto Terkait