Warisan yang Terbengkalai

Edisi: 08/29 / Tanggal : 2000-04-30 / Halaman : 48 / Rubrik : LAY / Penulis : Budiman, Irfan , Wiyana, Dwi , Anom, Andari Karina


HANYA papan nama yang nyaris pupus tulisannya itu yang menandakan bahwa gedung itu masih "bernyawa": Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. Dengan rumput yang tumbuh tak teratur di halaman, bangunan berlantai dua itu lebih mirip sebuah gudang tua. Padahal, di dalam gedung itu tersimpan ribuan dokumentasi yang menjadi saksi kehidupan sastra negeri ini. Namun, sejak didirikan 24 tahun silam, kondisi pusat dokumentasi sastra satu-satunya di Indonesia itu agak mengkhawatirkan. Mari kita tengok di bagian dalam perpustakaan ini.

Pertama, salah satu kesukaan Jassin adalah mengoleksi karya-karya, surat-surat, dan berbagai berita para penulis berdasarkan file nama penulis. Sebagian besar koleksi itu kondisinya sudah memburuk. Kertas-kertasnya terlihat menguning, kumal, dan berdebu. Bahkan beberapa buku terlihat telanjang tanpa sampul.

Di pojok lain, kumpulan surat kabar empat tahun yang belum digunting untuk kliping dibiarkan menumpuk. Sedangkan katalog yang disimpan dalam puluhan laci kondisinya juga tak lebih baik. Katalog yang diketik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16

Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…

P
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28

Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…

Y
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28

Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…