Jeruji Bob Hasan, Jaring Soeharto?

Edisi: 05/29 / Tanggal : 2000-04-09 / Halaman : 22 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Anom, Andari Karina , Setiyardi


SEKETIKA poros surga dan neraka seperti berputar balik dalam hidup Mohamad Hasan. Selasa pagi pekan kemarin, rumah mewahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, masih menunjukkan siapa dia. Terhampar di lahan dua hektare, istana yang sarat dengan lukisan dan barang antik mahal itu dikitari lapangan golf mini. Dua gerbangnya dijaga ketat empat penjaga galak berpistol. Di situlah mestinya Bob-begitu ia dipanggil-dengan tenang menghabiskan masa tuanya. Tapi pada sore di hari yang sama, hukum menentukan lain. Di usia senjanya kini, 69 tahun, karib Soeharto dan bekas penguasa jutaan hektare hutan itu malah mendekam di sebuah sel pengap 3 x 4 meter, di ruang tahanan Kejaksaan Agung. Siang malam, jeruji besi bergembok yang dikawal tiga sipir mengurungnya.

Sebuah sejarah tengah ditorehkan. Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama dinanti, seorang lingkaran dalam Cendana akhirnya dapat juga disentuh hukum. Tiga helai surat merah jambu yang diteken Direktur Tindak Pidana Korupsi Chaerul Imam meresmikannya menjadi tersangka kasus korupsi. Melalui PT Mapindo Parama, perusahaan miliknya, Bob diduga telah menyelewengkan uang negara senilai US$ 87 juta-dana reboisasi dan anggaran Departemen Kehutanan-dalam proyek pemetaan hutan dari udara pada kurun 1986-1988.

Selasa pagi itu, ditemani Andi Darussalam Tabusala, orang kepercayaannya, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada akhir pemerintahan Soeharto itu kembali menjejakkan kakinya di Gedung Bundar Kejaksaan. Sebelumnya, dalam kasus yayasan Soeharto dan kucuran bantuan likuiditas Bank Indonesia, ia telah bolak-balik diperiksa. Dan selalu lolos.

Tapi hari itu berbeda. Sejak berangkat, firasat Bob pun sudah menangkap pertanda tak beres. Di mobil ia mengontak istrinya, Pertiwi Hasan. "Wi, kelihatannya aku mesti ditahan. Kamu dan anak-anak baik-baik saja, ya," kata Andi menirukan. Suaranya datar, nyaris tanpa ekspresi. Nalurinya memang tajam. Setelah 6,5 jam di ruang pemeriksaan dan menjawab 12 pertanyaan jaksa penyidik, Bob digiring ke sel. Khawatir bisa menghilangkan barang bukti, kejaksaan memutuskan untuk menahannya selama 20 hari.

Jelas, mantan salah satu orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…