Habis Deky Setiawan, Terbitlah Agus Isrok
Edisi: 51/28 / Tanggal : 2000-02-27 / Halaman : 18 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Manggut, Wenseslaus , Sepriyossa, Darmawan
AIB, serapi apa pun dibungkus, suatu saat "bau"-nya tercium juga. Serapat apa pun dokumen itu disimpan, bau tak sedap muncul juga dari ruangan polisi Resor Metropolitan Jakarta Barat. Sebuah berkas perkara atas nama Donny Hendrian, tersangka pengedar narkotik, bertanggal 13 September 1999 akhirnya menyeret nama besar: Letnan Dua Infanteri Agus Isrok, putra bekas Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo H.S. Berkas setebal 75 halaman itu dengan terang-benderang membongkar penangkapan Agus dan Donny pada Minggu, 8 Agustus 1999 silam.
Ahad itu, dua hari setelah ulang tahunnya yang ke-24, sekitar pukul tiga dini hari, Operasi Kilat Jaya yang digelar jajaran Polres Metro Jak-Bar merangsek ke kamar 408 Hotel Travel di Jalan Manggabesar. Di meja terserak kertas perak, alat pembakar yang sudah menyala, dan daun ganja. Agus-saat itu ia mengaku sebagai Deky Setiawan-bersama Donny Hendrian, sobatnya yang tengah berada di dalam, kontan diringkus aparat. Ketika digeledah, saku kanan bagian depan celana Donny kedapatan mengantongi dua gram shabu-shabu, dan dari kantong jin biru Agus keluar sekotak korek api daun ganja dan satu paket "si putih"-sebutan lain untuk shabu-shabu.
Itu belum seberapa. Yang gawat, di lemari hotel ditemukan satu tas hitam. Isinya: 6.218 butir pil ekstasi, 3,7 kilogram shabu-shabu, 25 strip valium, 27,9 gram putauw, dan sejumlah peralatan: dua timbangan, kalkulator, sebundel buku catatan, korek api, slang, dan plastik obat. Tas itu, menurut pengakuan mereka berdua sebagaimana tertera dalam laporan polisi Jakarta Barat pada 9 Agustus 1999, adalah milik seorang bandar narkotik bernama Aciang, yang hingga kini masih buron. Sebuah tangkapan besar nan gemilang.
Tapi, beberapa jam kemudian, telepon di kantor polisi itu berdering. Si penelepon, Kapten Inf. Bobby-sobat karib dan senior Agus-membawa kabar menggegerkan. Deky tak lain adalah Letda Inf. Agus Isrok, anggota kesatuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Yang paling bikin lemas kepolisian adalah ketika mendengar bahwa Agus tak lain…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…