Satu Nol buat Rudy

Edisi: 11/28 / Tanggal : 1999-05-24 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Sepriyossa, Darmawan , Hermawan, Hardy R.


BUNG Rudy rupanya sudah tak sabar lagi dicalonkan sebagai RI- 1. Seorang petinggi Golkar menuturkan kejengkelan Akbar Tandjung yang kerap dicecar Habibie dengan pertanyaan, "Kapan? Kapan saya akan dicalonkan?" Pada Rapat Kerja Nasional akhir Maret lalu, nama Habibie memang bertengger di urutan nomor satu calon presiden Partai Beringin, mengungguli empat kandidat lain: Akbar, Wiranto, Hamengku Buwono X, dan Ginandjar Kartasasmita.

Pertanyaan itu terjawab sudah pada Rapat Pimpinan Golkar pekan lalu di Hotel Indonesia, Jakarta. Dan untuk itu, Habibie tak sekadar berharap. Sebuah tim sukses dan sejumlah jurus mematikan disiapkan untuk menjungkalkan kubu Akbar, tokoh yang berperan sentral saat mendukung Habibie sebagai wakil presiden pada masa sebelum Soeharto lengser. Salah satu Ketua Golkar, Marzuki Darusman, mengakui hal itu. Menurut Marzuki, pendukung Habibie amat militan, solid terorganisasi, dan punya sumber daya yang luar biasa. "Apalagi, diperkuat sentimen anti-Jawa," katanya kepada TEMPO.

Iramasuka Nusantara adalah salah satunya. Jangan salah, ini bukan nama orkes Melayu. Ini adalah gerakan yang dimotori Ketua DPA, Ahmad Arnold Baramuli-dan merupakan akronim dari Irian, Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara (belakangan termasuk Sumatra). Kaukus ini getol digarap sebagai basis dukungan Bung Rudy ke Istana. Metodenya, memainkan sentimen "anti-Jawa" untuk menghadang kubu Akbar, yang mengandalkan sokongan Jawa-Bali. Akbar sampai gerah dibuatnya. "Pendekatan Baramuli itu tidak mendidik," katanya kesal.

Selama ini, menurut seorang pemimpin teras Golkar, Baramuli bersama Ketua Harian Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Achmad Tirtosudiro merupakan penasihat politik utama Habibie. Di level ini juga ada sejumlah nama menteri. Di lapisan berikut, ada Ketua DPP Marwah Daud Ibrahim dan Ketua FKP DPR Andi Matalatta, yang bermain di tataran formal organisasi.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…