Uu Bahasa: Xenofobia Atau Xenofilia?
Edisi: 01/36 / Tanggal : 2007-03-04 / Halaman : 78 / Rubrik : BHS / Penulis : Maryanto, ,
(Tanggapan atas tulisan Eko Endarmoko âXenofobiaâ)
HARUSKAH bahasa asing dibenci? Benarkah UndangUndang Bahasa digagas atas dasar rasa takut yang akut pada bahasa asing? Adalah Eko Endarmoko yang berspekulasi sangat jauh di ruang Bahasa! majalah ini (Tempo, 14 Januari 2007). Menurut dia, undang-undang itu digagas oleh âpara pembela bahasa Indonesia yang telah kehabisan akalâ.
Kalau dibenci, mengapa sekitar 340 ribu unsur bahasa asing sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia? Sudah lama tata bahasa Indonesia dikembangkan, tentu dengan memanfaatkan tata bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang telah memiliki TOEFL, TOEIC, dan IELTS itu juga dimanfaatkan untuk pengembangan alat ukur Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Kekayaan bahasa Indonesia itu (dan masih banyak lainnya) berkembang tanpa kebencian terhadap bahasa asing.
Buruk muka lantas cermin dibelah? Tidaklah begitu. Malahan, buruk muka lalu cermin lain dicari. Cermin orang lain…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…