Setelah Subuh Berdarah Menyalakan Kemarahan Umat

Edisi: 01/28 / Tanggal : 1999-03-15 / Halaman : 18 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Muryadi, Wahyu , Taufik, Ahmad , Setiyardi


RINJANI dan Ahuru bukanlah titik penting dalam peta geografis Ambon. Kalaupun terasa unik, lantaran dua kawasan bertetangga itu memang punya ciri khas; yang satu boleh dikata kampung muslim, lainnya banyak ditempati umat kristiani. Tapi dua komunitas ini menjadi sorotan nasional, bahkan juga dunia, ketika mereka bertemu dalam satu titik perseteruan dahsyat pada Senin subuh, 1 Maret lalu. Tragedi yang lantas populer dengan sebutan "subuh berdarah" ini menewaskan lima jiwa dan rusaknya puluhan rumah.

Tak jelas, siapa yang memulai "pertempuran". Menurut keterangan saksi mata di Ahuru, mereka sempat dikejutkan oleh "serangan fajar" warga Rinjani yang umumnya berasal dari Buton dan Bugis. Sejumlah peronda yang tengah asyik sarapan di sekitar Gereja Petra, di Ahuru, langsung pasang kuda-kuda. Kentongan ditabuh, tiang listrik diketuk bertalu-talu, tanda siap tempur. Bentrokan pun tak bisa dibendung. Panah, tombak, bom molotov, dan kelewang beradu tajam menusuk kedua kubu.

Sepuluh personel polisi dan militer mencoba melerai. Tapi gagal. Massa yang kesetanan tak bisa diredam. Mereka terus merangsek maju. Petugas yang kebetulan dalam posisi membelakangi warga Ahuru terpaksa melepaskan tembakan berlawanan. Dor, dor, dor.... Beberapa orang roboh seketika. Di antara mereka, saat tubuhnya berdarah-darah, lalu dievakuasi ke dalam Masjid Al-Huda di Rinjani, yang baru saja menggelar salat subuh. Pertikaian mulai reda ketika beberapa polisi dari Ambon dikerahkan, sebagaimana direportasekan Fiets Kerlely, koresponden TEMPO di Ambon.

Ironis, memang. Sebab, sehari sebelumnya, sejumlah pemuka adat, kepala desa dan agama telah meneken "piagam kerukunan" di markas Komando Resor Militer 174 Pattimura,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…