Melacak Jejak Orang Jakarta

Edisi: 01/28 / Tanggal : 1999-03-15 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Nugroho, Kelik M. , Setiyardi, Sepriyossa, Darmawan


GUS Dur memang bukan presenter kuis huru-hara. Toh, Ketua Umum PBNU ini selalu bikin teka-teki seputar kerusuhan dengan menyebut inisial seseorang sebagai biangnya. Menyusul terjadinya peristiwa Idul Fitri di Ambon, sekitar Lebaran lalu, misalnya, ia nyeletuk: tokohnya berewokan dan tinggal tak jauh dari rumahnya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Orang pun gampang menebak: Yorrys Raweyai.

Tapi bos Pemuda Pancasila ini membantah, lalu "sowan" baik-baik ke Gus Dur sekaligus menjernihkan persoalan. Beres. Belakangan kiai yang rajin menemui mantan presiden Soeharto ini, awal Maret ini, menyentil nama penting yang dituding sebagai penyulut konflik yang kian membara di antara pemeluk agama itu. Dialah Brigjen (belakangan dikoreksi Mayjen) "K". Tokoh ini_menurut informan yang membisikkan ke telinga Gus Dur_pasang aksi menyebar-nyebarkan foto rekayasa bergambar orang muslim yang dipaksa pakai kalung salib.

Ini jelas tudingan serius karena muncul dari tokoh sekaliber Gus Dur, calon presiden dari PKB. Apalagi menyangkut militer. Kepala Kepolisian RI, Jenderal Drs. Roesmanhadi, sampai menugasi sejumlah perwira untuk menemui politisi kelahiran Jombang yang kurang bisa jelas melihat itu. Jawabannya, lagi-lagi, tak memuaskan polisi. Lalu, siapakah dia? Mungkinkah Kivlan Zein, bekas petinggi di Kostrad yang kini staf ahli di Mabes ABRI? Bukankah tokoh yang pernah menggalang Pam Swakarsa itu berpangkat mayor jenderal? Saat dikonfirmasi TEMPO, ia cuma terbahak. "Beliau (Gus Dur) kan biasa soal begituan. Mayjen "K" kan tidak harus saya, di ABRI kan ada Mayjen Karyono, Kilian Sidabutar, Kentot Harseno, Koesparmono Irsan, atau Kairupan yang masih brigjen."

Namun ada nama lain yang bisa dibidik. Itulah brigjen pensiunan Rustam Kastor. Bekas Kepala Staf Kodam Trikora Irianjaya ini memang pernah menjadi ketua satgas MUI…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…