'PARTAI CONDET' MENUNGGU SOEHARTO BERTIWIKRAMA

Edisi: 19/27 / Tanggal : 1999-02-15 / Halaman : 22 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Muryadi, Wahyu , Manggut, Wens , Budiyarso, Edy


BOLEH jadi ini cuma gertak sambal. Tapi jangan pula dianggap remeh, apalagi bisik-bisiknya kian santer saja. Untuk menghadapi gempuran bertubi yang susah dibendung, mantan presiden Soeharto siap bertiwikrama. Ini sebuah aji-aji "kemarahan" pamungkas ala tokoh pewayangan Harjuna Sasrabahu, untuk melumpuhkan panglimanya, Sumantri, yang mbalelo. Tubuh Harjuno lalu meraksasa, berkepala seribu, bertangan dua ribu. Kesaktiannya pun mahadahsyat saat melancarkan serangan balik.

Seperti itulah, kurang lebih, siasat yang tengah dirancang Keluarga Cendana. Apalagi Soeharto, kabarnya, telah bersumpah: membeberkan daftar dosa bekas bawahannya, termasuk Presiden Habibie, jika "Kabinet Reformasi Pembangunan" ngotot mengadili tokoh yang telah berkuasa di Republik selama 32 tahun ini. Sejak lengser dari kursi presiden Mei tahun lalu, Pak Harto memang memilih "diam", hanya bicara sekali-dua untuk publik. Di antaranya dalam tayangan TPI, stasiun TV milik putri sulungnya, Tutut--lalu bikin pernyataan kontroversial: tak punya duit sesen pun di luar negeri.

Tapi gelombang demonstrasi dan cacian di luaran terus saja menggelinding. Arus massa ini seiring dengan tengah berlangsungnya pemeriksaan atas Soeharto, putra-putri, juga kroninya, di gedung bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, dalam beberapa bulan terakhir ini. Hutomo "Tommy" Soeharto sudah diputus sebagai tersangka korupsi kasus tukar guling perkulakan Goro. Tutut mulai diperiksa berkaitan dengan kasus penyalahgunaan Dana Yayasan Gotong Royong yang dipimpin bapaknya. Soeharto? Meski belum jelas ujung-pangkalnya, ia sempat stres saat "diwawancarai" pihak kejaksaan pada awal Desember lalu--sampai minta izin ke kamar kecil berulang kali. Ia diperiksa menyangkut dugaan korupsi dana sejumlah yayasan yang diketuainya, serta fasilitas mobil nasional Timor.

Melihat gelagat yang kian menyengat ini, orang-orang dekat Soeharto turut prihatin. Lalu disusunlah strategi perlawanan. Perlindungan atas mantan presiden dan keluarganya, yang dijanjikan (dan dijamin) Pangab Jenderal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…