Sebuah Provokasi Dari Selat Malaka
Edisi: 21/36 / Tanggal : 2007-07-22 / Halaman : 51 / Rubrik : LAY / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,
"LAGU selanjutnya, kami ambil dari khazanah sufi: Saz Semaisiâ¦.â
Duduk bersila di depan seperangkat kendang Sunda, perkusionis gaek Ron Reeves mulai menabuh. Lalu Blair Greenberg menghembuskan napasnya ke didgeridoo, instrumen tiup Aborigin. Dan Kim Sanders, meniup ney, seruling buluh dari Turki. Trio itu menghasilkan beat campuran India-Timur Tengah.
Itulah salah satu penampilan yang menarik di Malacca Strait International Jazz Festival, dua pekan lalu. Tiga lelaki asal Australia itu menyebut dirinya Trio Dingoâmengambil nama anjing liar yang diperkirakan hidup sejak empat ribu tahun lalu di Australia. Setelah malang melintang mengunjungi kota-kota di Jawa dan Bali, kini âtiga anjing liarâ ini menyatroni Pekanbaru. Aneka instrumen ditabuh. Kim Sanders bergantian memainkan saksofon tenor, bag pipe, suling. Akan halnya Ron Reeves, ia menabuh darabbuka atau tabla Mesir; lalu Blair Greenberg, gitar akustik dan jimbe.
Malacca Strait Jazz belum seramai Java Jazz atau Jak Jazz di Jakarta, tapi tampak menjanjikan masa depan. Mengambil lokasi di Bandar Seni Raja Ali Haji yang jarak tempuhnya hanya beberapa menit dari bandara, kawasannya yang lebih luas dari Taman Ismail Marzuki Jakarta. Tak lama lagi tempat itu bakal memiliki gedung kesenian yang lebih besar dari Gedung Kesenian Jakarta, hingga menyorongkan harapan: sebuah festival jazz akbar bisa dipentaskan baik outdoor maupun indoor di sana.
Dua pekan lalu, selama dua hari, bertempat di halaman terbuka, dengan hiasan mobil-mobil Holden tua 1970-an, sekitar 20 grup band jazz tampil di atas panggung. Bisa disebut, inilah festival jazz pertama di luar Jawa dan Bali. Di sepanjang kota-kota yang berada di tepi jalur Selat Malaka, inilah festival jazz terbesar ketiga setelah Singapore Jazz Festival dan Penang Jazz Festival. Motor festival ini adalah kelompok jazz Geliga, yang dikenal sebagai band yang mengembangkan jazz ala Melayu (lihat Sebuah Jazz Mazhab Riau). Tahun lalu, mengusung banner Malacca Strait Jazz Festival, mereka telah unjuk gigi di Malaka, Malaysia.
Dari Jakarta datang saksofonis Arif Setiadi, basis Harry Toledo yang sesungguhnya anak asli Rengat, Riau. Juga Balawan dari Bali. Tapi yang paling menggairahkan adalah bahwa festival ini bisa menjadi forum berkumpul kelompok-kelompok musik jazz dari seantero Sumatera yang tadinya cuma muncul secara sporadis; wajah-wajah baru dari Batam, Tanjung Balai Karimun, Padang, atau Pekanbaru sendiri. Juga dari Malaysia seperti Eye2Eye jazz mix dengan vokalis asal Filipina…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…