Si Mempu Dan Si Memu
Edisi: 23/36 / Tanggal : 2007-08-05 / Halaman : 76 / Rubrik : BHS / Penulis : Ayu Utami , ,
Saya kira, terutama sejak reformasi, fundamentalisme tak hanya menjadi gejala kelompok agama tapi juga kaum linguis. Terutama editor bahasa. Mereka mengira menemukan hukum yang lebih murni, lalu buru-buru mengubah praktik yang lazim menjadi berdasarkan pemurnian ituâseperti seorang pejabat MUI mengatakan bahwa pakaian tradisional yang menampakkan aurat sepantasnya ditinggalkan dalam museum saja.
Bahasa dan pakaian adalah kebudayaan. Dalam kebudayaan, eksekusi yang buru-buru adalah sombong dan tak bijak. Sedangkan kasus pembantaian saja bisa membutuhkan bertahun-tahun persidangan, mengapa para editor suka tergesa memancung suku kata?
Contoh yang pernah saya ajukan dalam kolom ini adalah perihal pengubahan akhiran âkanâ menjadi âiâ dalam âmemenangi pertandinganâ. Dulu, Gabriella Sabatini âmemenangkanâ pertandingan. Sekarang Venus Williams âmemenangiâ. Amin. Sebab, demikianlah tafsir mutakhir (yang saya sesali): yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…