’p’ Nan Dipertengkarkan

Edisi: 25/36 / Tanggal : 2007-08-19 / Halaman : 178 / Rubrik : BHS / Penulis : Bujono, Bambang,


AYU Utami benar. Dalam rubrik Bahasa! ini, dua pekan silam, Ayu menulis, ”Praktik lama ’memperhatikan’, ’mempersamakan’, mempersatukan’, bukan kesalahan atau ketololan pendahulu kita. Mereka adalah tertib yang lebih kompleks.”

Pendahulu kita mengajarkan (dari kata kerja ini terjadi pengajaran) dan saya belajar (dari ini kata terjadi pelajaran) bahwa huruf yang bisa luluh karena mendapat awalan adalah huruf pertama pada kata dasar, sedangkan awalan tidak luluh. Jadi benarlah ”mempersamakan” dan ”mempersatukan” karena kata dasarnya adalah ”sama” dan ”satu”, yang tidak perlu luluh karena ”dibumperi” awalan ”per”. Kata dasar dua kata bentukan itu bukan persama dan persatu, maka tidak lahir kata bentukan memersamakan dan memersatukan.

Aha, dalam hal inilah pendahulu kita memang ”tertib yang lebih kompleks”. Kata salah seorang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Pembantu: Dari Rumah Tangga sampai Presiden
2007-11-04

Membantu dan menolong adalah contoh kata yang disebut bersinonim. keduanya dapat saling menggantikan: bisakah membantu/menolong…

P
Pusat Bahasa dan Sultan
2009-10-18

Suatu waktu, cobalah anda membuka homepage resmi pusat bahasa departemen pendidikan nasional, www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. situs tersebut…

M
Metafor dalam Diplomasi
2009-09-06

Sudah 10 tahun bekas provinsi termuda indonesia, timor timur, yang berintegrasi pada 17 juli 1976…