Jusuf Kalla: Saya Bukan Pemimpin ’yes Man’

Edisi: 36/36 / Tanggal : 2007-11-04 / Halaman : 76 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Zulkifli, Arif , Setyarso, Budi , Susanto, Elik


Wakil Presiden Jusuf Kalla selalu pintar mengundang perhatian media massa. Sebelum bulan puasa, ia menjadi wasit pertandingan sepak bola antara kesebelasan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Pada hari pertama Lebaran, ia mengunjungi para mantan pemimpin negara: Soeharto, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri.

Kalangan politisi menafsirkan langkah-langkah Jusuf Kalla itu sebagai persiapan menghadapi Pemilihan Presiden 2009. Apalagi, ia kemudian juga mengunjungi daerah-daerah dengan baju Ketua Umum Partai Golkar. Di situlah para petinggi Beringin mengusulkan namanya menjadi calon presiden.

Namun, tak banyak modal yang kini dimiliki Jusuf Kalla. Hasil survei berbagai lembaga menunjukkan, popularitasnya masih jauh di bawah tokoh-tokoh lainnya: Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Amien Rais, atau Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Benarkah ia serius untuk berpisah dengan Yudhoyono pada pemilihan dua tahun ke depan? Kepada Tempo, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di era pemerintahan Megawati itu menjelaskan secara gamblang. Candanya acap kali menghiasi wawancara selama satu jam lebih di Istana Wakil Presiden, Rabu pekan lalu. Berikut petikannya:

Kunjungan Anda saat Lebaran kemarin ke sejumlah mantan pemimpin bangsa untuk persiapan menuju 2009?

Oh, itu silaturahmi, bukan bicara politik. Memang banyak orang surprised karena hal itu jarang dilakukan. Bagi saya, silaturahmi itu hal biasa. Sempat terpikir yang bakalan agak ramai kunjungan ke Pak Harto. Ternyata tidak ada satu pun yang menilai negatif.

Tahun kemarin kan Anda gagal bertemu mereka, tapi kini diterima. Berarti ini isyarat baik?

Begini, tahun lalu itu salahnya karena saya datang pada hari kedua, sebab hari pertama kan saya melayani tamu. Saya minta ke Ibu Megawati, ternyata sudah pergi ke daerah. Lalu Gus Dur ke Jombang. Jadi, mudik semua. Tahun ini karena pada mau mudik, ya jadinya saya lakukan pada hari pertama, sehingga dapat semua.

Apa yang Anda bicarakan dengan Pak Harto?

Nggak banyak. Misalnya, Pak Harto menanyakan, kok dia dituduh punya uang banyak, US$ 15 miliar. ”Saya ini kenapa dikira banyak uang.…”

Saya bilang, gimana Bapak tahu? Dia ternyata pegang remote control, nonton televisi. Saya bilang itu dari media dan LSM. Pemerintah tidak punya bahan untuk itu. Kejaksaan Agung pada zaman Andi Ghalib sudah periksa ke mana-mana, keliling-keliling. Itu klipingan saja. Saya juga bilang kalau dia punya uang sebanyak itu, bagi-bagilah. Langsung dia ketawa.

Pak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…