Bung Karno, dari Catatang Seorang Perawat

Edisi: 48/36 / Tanggal : 2008-01-27 / Halaman : XVI / Rubrik : LAPUT / Penulis : Mohamad, Kartono , ,


Bezoek. Istilah Belanda yang masih sering dipakai di Indonesia ini biasa diartikan sebagai menjenguk orang sakit yang dirawat di rumah sakit atau orang yang ada dalam rumah tahanan.

Motivasi menjenguk orang sakit bermacam-macam. Sebagai pernyataan simpati, sebagai rasa setia kawan, atau kalau yang sakit adalah atasan mungkin untuk mengisi daftar hadir, ”unjuk muka”. Kalau yang dirawat itu orang terkenal, seperti mantan presiden Soeharto, orang berduyun-duyun menjenguk, meskipun mungkin tidak mengenal si sakit secara pribadi. Kalau sampai diliput media massa, ada kesempatan untuk numpang tayang.

Tetapi tidak semua orang terkenal yang sakit akan banyak yang menjenguk atau diliput media massa. Nama Bung Karno beredar di seluruh dunia—sampai imam di Masjidil Aqsha juga mengenalnya—tetapi tidak ada yang menjenguknya sewaktu ia sakit dan ditempatkan di Wisma Yaso, sebuah gedung dengan taman luas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, yang kini bernama Museum Satria Mandala, tempat Dewi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…