Papan Untuk Yang Mapan

Edisi: 10/21 / Tanggal : 1991-05-04 / Halaman : I- / Rubrik : PWR / Penulis :


Menjual rumah sekaligus lingkungan. Kenyamanan dan eksklusifitas pemukiman
diunggulkan untuk memenangkan kompetisi pasar yang makin ketat.

; MEMASARKAN rumah kepada golongan menengah atas tidak hanya rumit, tetapi juga
membutuhkan kiat penjualan berjurus banyak. Segmen pasar ini bukan lagi
membeli rumah sekedar tempat tinggal. Lebih dari itu, pilihan mereka
ditentukan berdasarkan banyak pertimbangan yang bukan melulu soal teknis dan
mutu bangunan lagi.

; Teknis dan mutu bangunan pada rumah yang dipasarkan untuk golongan ini -- -
dengan harga mulai dari puluhan juta sampai milyaran rupiah, sudah dengan
sendirinya menjadi standar yang mesti diperhatikan oleh semua developer.
Artinya, tipe yang sama yang dibangun developer berbeda, rata-rata sama
baiknya. Begitu pula pengadaan fasilitas dasar, seperti air minum, listrik dan
te!epon.

; Maka tidak mengherankan bila kiat pemasaran rumah kelas atas ini menggunakan
jurus menonjolkan keunggulan-keunggulan di luar unsur teknis dan kualitas
serta fasilitas dasar tadi. Keunggulan yang kerap ditonjolkan, dan memang
ternyata ampuh itu, antara lain, lokasi dan aksesibilitas ke pusat kota,
ekslusivitas komplek pemukiman, kenyamanan menghuni, kelengkapan dan kemudahan
mendapatkan layanan fasilitas pendukung, keindahan panorama dan suasana
lingkungan.

; Unsur-unsur itulah yang dipertimbangkan pembeli -- dan dengan demikian mampu
mempengaruhi tingkat harga. Dengan tipe luas yang sama, harga rumah di
pemukiman yang satu bisa saja terpaut banyak dengan rumah di lokasi yang lain.
Sebab, seperti kata salah seorang pengusaha real estate, "Itulah harga yang
harus dibayar untuk kelebihan yang hendak dicapai calon penghuni dari
pemukiman di mana ia membeli rumah."

; Diakui beberapa developer, dari banyak unsur keunggulan yang ditonjolkan itu
sulit menentukan mana yang paling memikat konsumen dalam membeli rumah. Yang
jelas, tiap pemukiman memiliki karakteristik dan kelebihan sendiri-sendiri.
Ada yang unggul karena pemukiman yang dibangunnya bersuasana pegunungan. Ada
yang karena lokasinya sangat dekat dengan pusat kota. Ada pula pemukiman yang
disukai lantaran lingkungannya sehat dan bebas polusi. Malah tak jarang yang
menonjolkan segi ekslusifitas pemukiman -- meski hal ini kadang menimbulkan
pertanyaan dan, kecurigaan.

; Padahal, seperti kata Ir. Ciputra, mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia
(REI), "sesungguhnya ekslusifitas pemukiman menengah atas ini lebih mengarah
pada -- misalnya -- penjagaan keamanan yang lebih ketat di sekitar kawasan
yang disebut ekslusif tadi."

; Dan jaminan keamanan itu, kata developer yang lain, "memang termasuk yang
mendorong mengapa orang mau membeli dengan harga yang lebih mahal untuk rumah
tipe luas yang sama yang dapat dibelinya di pemukiman lain dengan harga lebih
murah."

; Terlepas dari dampak sosial akibat ekslusifitas tadi, pemukiman menengah atas
sebenarnya menyumbang tidak kecil terhadap program pemerintah yang
mentargetkan pembangunan 450 ribu unit rumah -- oleh swasta maupun pemerintah
-- dalam Pelita V. "Kita harus akui peran rumah-rumah menengah dan mewah juga
tidak kecil terhadap pencapaian target itu," ujar Mohamad S. Hidayat, Ketua
Umum REI.

; .

; BUKAN SEKEDAR MENJUAL RUMAH BUKIT GADING VILLA NUANSA PERBUKITAN DI BELAHAN
UTARA
; KUTIPANNYA: Developer yang sudah banyak membangun rumah mewah seharusnya juga
memalingkan perhatian dan modalnya untuk membangun rumah menengah dan
sederhana.

; Banyak rumah dijual dengan menonjolkan ekslusifitas pemukiman -- meski hal
itu sering menimbulkan persoalan dan kecurigaan. Padahal, tak jarang
ekslusifitas yang ditonjolkan itu lebih berupa ketatnya keamanan di pemukiman
itu.

; Harus diakui, rumah mewah dan menengah punya peran dalam pencapaian target
dibangunnya 450.000 rumah dalam Pelita V.

; Mahalnya harga rumah bukan selalu karena kualitas bangunnya lebih baik.
Tetapi karena keunggulan unsur pendukungnya: lokasi, aksesibilitas ke pusat
kota, lingkungan yang nyaman dan berhawa pegunungan misalnya.

; Ada yang menawarkan rumah siap huni, juga kapling siap bangun. Developer
tertentu malah melarang penghuni merombak rumahnya agar tak merusak
keseluruhan rancangan lingkungan pemukiman.

; Di banyak pemukiman mewah dapat dilihat kepiawaian manusia merancang
pemukiman dan menciptakan kenyamanan seakan hendak menampilkan kembali
sepenggal bumi yang hilang.

; Begitu kuatnya komitmen pada kelestarian lingkungan hidup, ada developer yang
bahkan menghindari menguras air tanah. Dan mengaplikasikan teknologi sederhana
untuk mengolah air sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih di pemukiman.

; PEMUKIMAN Bukit Gading Villa bak mutiara di tengah kota satelit Kelapa
Gading. Dengan sentuhan suasana pegunungan -- contohnya dibuat berbukit-bukit
-- justru di Jakarta Utara yang berhawa pantai. "Keunikan ini sekaligus
keunggulan kami," papar H. Zaelani Zein, Direktur P.T. SUMMARECON AGUNG,
developer yang membangun Bukit Gading Villa pada areal 70 hektar. Dengan
demikian, "Untuk mendapatkan suasana pegunungan yang nyaman itu, penghuni tak
perlu bermukim di pinggir kota," sambungnya bangga.

; Pria yang merintis pemukiman Kelapa Gading, yang kini bertumbuh menjadi
seluas 500 hektar, dari mula-mula -- yang disebutnya -- tanah hanya sepetak
itu, tak berlebihan. Dari Bukit Gading Villa, mobil-mobil yang meluncur di
jalan tol Cawang -- Tanjung Priok tampak di depan mata. "Inilah kota satelit
di tengah kota," lontar Zaelani bangga.

; Kenyamanan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12

Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…

Y
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26

Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…

B
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29

Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…