Surabaya, Kota Dengan Laporan Keuangan Terbaik

Edisi: 41/36 / Tanggal : 2007-12-09 / Halaman : 124 / Rubrik : INF / Penulis : , ,

Pemkot surabaya

Mengelola uang masyarakat dengan bertanggung jawab adalah amanat bagi setiap pemerintahan. Amanat ini hanya bisa diemban dengan baik bila didukung perencanaan dan niat memimpin yang baik. Jika dijalankan secara konsisten akan mendorong kepercayaan dan partisipasi publik yang makin baik.

Sulitkah itu? “Asal mau, pasti bisa,” ujar Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Taufik Effendi. Kunci inilah, kata dia, yang membuat laporan keuangan Kota Surabaya, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Pontianak berhasil meraih penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Minimnya daerah yang memperoleh penilaian WTP, menurut anggota BPK Hasan Bisri, lebih karena lemahnya budaya akuntabilitas di kalangan pejabat pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Tak heran jika dari 362 pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, hanya tiga daerah yang meraih opini WTP.

Hasan menilai kepala daerah menjadi faktor penentu dalam hal ini. “Yang penting itu kemauan kepala daerah, serta persepsinya terhadap pentingnya laporan keuangan,” ujarnya November ini di Jakarta.

Anggota Komisi II DPR Saifullah Ma'shum sependapat. Menurut politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini, pemilihan kepala daerah langsung memang melahirkan banyak karakteristik kepemimpinan. Ada pemimpin yang mampu membuat laporan baik, kendati sistem belum tersedia. Tapi, ada pula yang tidak menghiraukan pentingnya laporan yang baik.

Kepemimpinan terbaik tentu saja yang mengutamakan akuntabilitas publik, karena menjadi pendorong demokratisasi dan partisipasi masyarakat. “Rupanya tiga daerah itu lebih…

Keywords: -

---

Foto Terkait